Cara Beternak Ayam Kampung dengan Modal Kecil Menguntungkan
Beternak Ayam Kampung |
Cara beternak ayam kampung. Terdapat permintaan yang meningkat dari pasar terhadap ayam kampung yang cukup tinggi, dan ini tentunya memberikan peluang usaha besar bagi Anda. Salah satu peluang usaha yang menjanjikan adalah budidaya ayam kampung, terutama karena permintaan terus bertahan dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, bagi Anda yang tertarik untuk terjun dalam usaha ini, ada beberapa metode yang bisa Anda pilih dalam beternak ayam kampung, yang mana beberapa di antaranya cukup mudah untuk dilakukan. Salah satu langkah awal yang penting adalah memilih bibit yang berkualitas.
Selain menentukan bibit ayam yang berkualitas, Anda juga harus selalu waspada terhadap kemungkinan penyakit. Ini dapat dicapai dengan menjaga kebersihan kandang secara rutin. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan kondisi cuaca di lingkungan sekitar Anda dalam upaya budidaya ayam kampung.
Ada beberapa metode beternak ayam kampung yang bisa dipilih, seperti sistem semi intensif, di mana ayam jantan dan betina akan dikawinkan. Namun, jika Anda tinggal di daerah pedesaan dengan lahan yang luas, sistem umbaran bisa menjadi pilihan yang baik.
Penting untuk diingat bahwa cara beternak ayam kampung yang benar dapat menghasilkan ayam yang sehat, berkualitas, dan dapat menghasilkan telur dan daging yang bergizi. Berikut ini adalah beberapa cara beternak ayam kampung yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: Racikan Umpan Ikan Mas Murah Paling Jitu
Cara Beternak Ayam Kampung
1. Menentukan Fokus Bisnis dengan Tepat
Salah satu langkah awal yang harus diambil oleh pemula dalam dunia beternak ayam kampung adalah menetapkan dengan jelas arah bisnis yang akan ditempuh. Pertanyaan yang harus dijawab adalah apakah Anda ingin berorientasi pada produksi ayam pedaging atau ayam petelur.
Keputusan ini memiliki dampak signifikan, karena akan mempengaruhi pemilihan bibit yang akan Anda beli. Tindakan ini termasuk dalam langkah pertama yang harus diambil, yang akan berkontribusi pada pencapaian hasil yang optimal dalam beternak ayam kampung.
Salah satu kesalahan yang seringkali dilakukan oleh para peternak adalah ketidakkonsistenan dalam memisahkan bibit ayam kampung sesuai dengan tahap perkembangannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengubah sistem pemeliharaan yang telah ditetapkan, karena hal ini dapat berdampak langsung pada biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan.
2. Memilih Bibit Unggul
Setelah Anda mengidentifikasi arah bisnis yang akan ditekuni, langkah berikutnya dalam beternak ayam kampung adalah memilih bibit yang memiliki kualitas unggul. Anda perlu mencari bibit ayam kampung dari sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik, dengan tujuan menghindari kualitas yang berpotensi merugikan usaha Anda.
Terdapat karakteristik khusus yang bisa dijadikan panduan dalam memilih bibit ayam yang berkualitas, antara lain, kemampuan menetas pada waktu yang tepat, kecerahan mata yang lebih intens, kemampuan berdiri tegak dan gesit, serta ketiadaan kecacatan fisik.
3. Kesiapan Sarana Penyelenggaraan
Langkah berikutnya dalam beternak ayam kampung, setelah Anda berhasil menemukan bibit yang berkualitas, adalah mempersiapkan sarana penyelenggaraan, di mana kandang akan menjadi faktor utama. Kandang ini akan berfungsi sebagai tempat di mana ayam akan dijaga dan ditempatkan.
Dalam pemilihan lokasi untuk kandang, penting untuk memilih lokasi yang berdekatan dengan tempat tinggal Anda, agar lebih aman dan mudah untuk pengawasan. Anda juga dapat memilih untuk membuat kandang yang tertutup sepenuhnya, sehingga ayam tidak bisa berkeliaran.
Pastikan bahwa dinding kandang dibuat rapat untuk mencegah masuknya hewan liar seperti anjing atau predator lainnya. Setelah kandang siap, Anda dapat memulai tahap budidaya dan selalu menjaga kebersihannya dengan menggunakan pestisida untuk mencegah infestasi parasit dan hama yang berbahaya.
Baca juga: Tips Sukses Ternak Ayam Kampung, Modal Rp200 Ribu dapat 20 Indukan Unggulan, Berani Coba?
4. Memelihara Kebersihan Kandang
Langkah berikutnya dalam beternak ayam kampung adalah menjaga kebersihan kandang secara konsisten, dengan tujuan untuk mencegah ayam kampung dari potensi serangan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhannya.
Disarankan untuk melakukan pembersihan kandang secara rutin, minimal sekali dalam seminggu, atau bahkan bisa dilakukan dua kali untuk memastikan bahwa upaya pemeliharaan tidak akan memunculkan biaya tambahan untuk penanganan penyakit. Selain itu, Anda dapat memanfaatkan kotoran ayam sebagai pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman yang ada di sekitar kandang.
5. Perhatian Terhadap Asupan Makanan
Dalam beternak ayam kampung, penting juga untuk memberikan perhatian khusus terhadap asupan makanan yang diberikan kepada ayam. Meskipun ayam kampung memiliki toleransi terhadap berbagai jenis makanan, disarankan untuk memberikan pakan secara teratur dan memastikan bahwa pakan tersebut memiliki nilai gizi yang memadai.
Seperti manusia, hewan-hewan juga membutuhkan vitamin dan nutrisi yang penting untuk kesehatan mereka. Oleh karena itu, memberikan suplemen vitamin yang sesuai dapat membantu ayam kampung tetap sehat dan melindungi mereka dari potensi penyakit.
6. Kewaspadaan Terhadap Potensi Penyakit
Salah satu tahap penting dalam beternak ayam kampung adalah selalu mewaspadai potensi penyakit yang dapat menyerang ayam yang sedang dalam proses pemeliharaan. Meskipun ayam kampung memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis ayam lainnya, namun berbagai macam penyakit masih bisa menginfeksi mereka, termasuk penyakit seperti influenza dan diare.
Terutama saat musim kemarau, penularan penyakit dapat terjadi melalui udara, sementara saat musim hujan, penularan dapat melalui air minum. Oleh karena itu, perlu menjaga kewaspadaan untuk meminimalkan risiko penularan penyakit yang dapat mengganggu kesehatan ayam kampung yang Anda ternak.
7. Sistem Pemeliharaan Berjalan Bebas
Salah satu cara yang banyak digunakan oleh para peternak ayam untuk beternak ayam kampung adalah dengan menerapkan sistem pemeliharaan berjalan bebas. Sistem ini tidak memiliki ketentuan khusus terkait bentuk kandang. Dalam sistem pemeliharaan berjalan bebas, ayam dibiarkan berkeliaran di pagi hari, namun saat sore tiba, mereka akan dikembalikan ke kandang.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk melindungi ayam dari cuaca buruk, terutama saat malam tiba, dan juga untuk mencegah gangguan dari tangan-tangan nakal atau hewan-hewan liar. Namun, perlu dicatat bahwa metode ini tidak cocok untuk daerah perkotaan, melainkan lebih sesuai untuk diterapkan di desa-desa yang memiliki lahan yang luas.
Keuntungan utama dari sistem ini adalah efisiensi dalam penggunaan pakan dan perawatan harian yang lebih terkendali. Ayam cenderung dapat mencari tambahan pakan secara alami, sehingga biaya pakan yang dikeluarkan menjadi lebih terkendali. Namun, satu kelemahan yang perlu diingat adalah produktivitas yang cenderung lebih rendah.
Dalam sistem pemeliharaan berjalan bebas, perkawinan pada ayam kampung dapat terjadi secara alami, dan ayam juga dapat mengerami telur mereka sendiri hingga menetas dan merawat anak-anaknya.
Baca juga: Tes Kepribadian, Gambar Pertama yang Kamu Lihat Menggambarkan Kepribadianmu
8. Sistem Pemeliharaan Semi Intensif
Metode beternak ayam kampung selanjutnya adalah sistem pemeliharaan semi intensif, yang umumnya melibatkan penggunaan kandang namun dengan pendekatan yang lebih longgar. Sistem ini cocok untuk diterapkan di wilayah perkotaan, karena kandang akan dikelilingi oleh pagar yang menghalangi ayam keluar dari lingkungan kandang.
Dalam metode ini, perkawinan ayam kampung biasanya dilakukan dalam kandang koloni yang memiliki ukuran luas sekitar 1×2 meter, dengan ketinggian sekitar 0.75-100 cm. Kandang semacam ini biasanya dapat dihuni oleh sekitar 6 ekor betina dan 1 ekor jantan, yang kemudian akan dikawinkan oleh pejantan.
Setelah perkawinan, diperlukan sekitar tiga hari untuk memastikan bahwa telur yang dihasilkan sudah dibuahi dan memiliki potensi untuk menetas. Telur yang dihasilkan dalam kandang koloni ini kemudian akan segera diambil dan dierami oleh ayam betina lain atau bisa juga oleh unggas lain seperti entog atau bebek, atau menggunakan mesin inkubator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.
Recommended By The Author
Peluang Usaha Toko Plastik dan Bahan Kue Usaha Masa Depan
Tips Jualan Online untuk Pemula yang Terbukti Ampuh
Tips Cara Merawat Tanaman Hias Gantung Agar Tumbuh Dengan Subur