Perbedaan Kata Mudik dan Pulang Kampung

Perbedaan kata mudik dan pulang kampung. Dengan datangnya bulan suci Ramadhan pastinya tidak asing lagi dengan tradisi mudik atau pulang kampung, yang sudah dijalankan turun- temurun.

Namun berbeda dengan di tahun 2020. Dengan adanya peraturan pemerintah yang tidak memperbolehkan warga yang berada di luar Kota untuk tidak melakukan tradisi mudik atau pulang kampung untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan di tahun 2020 ini.

Hal ini bertujuan untuk meminimalisir penyebaran wabah covid-19 yang sedang terjadi di Negara kita. Akan tetapi hal itu menyebabkan pro dan kontra terkait dengan pengertian mudik dan pulang kampung. Terkait dengan pengertian mudik dan pulang kampung menurut KBBI, Kamus Wikipedia dan para ahli mempunyai arti yang berbeda.

Dari kebanyakan orang masih belum paham mengartikan kata mudik dan pulang kampung secara spesifik. Mereka hanya tau ini adalah waktu yang tepat untuk berkunjung ke kampung atau tempat lainnya yang mereka inginkan. Tujuanya juga berbeda-beda, ada yang ingin berkunjung ke tempat keluarga, memanjakan diri bersama keluarga ke tempat rekreasi, dan lain sebagainya.

Jadi bagaimana menurut sobat? Sobat mau mudik atau pulang kampung untuk mengisi libur panjang kali ini?

Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung

Jika sobat belum memahami arti dari mudik atau pulang kampung, sobat biasa simak penjelasan dari beberapa sumber yang akan memberikan ulasan definisi perbedaan dari keduanya.

1. Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung menurut KBBI

Jika sobat belum tau KBBI adalah singkatan dari “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Menurut KBBI kata “Mudik” mempunyai arti “Berlayar”, “pergi”. Pengertian dari kata “Berlayar”, “Pergi” adalah kata kerja sebuah percakapan yang merujuk pulang ke kampung halaman.

KBBI mencontohkan

Mudik: seseorang bias dikatakan “mudik” apabila melakukan perjalanan menuju ke kampung halaman seminggu sebelum hari Raya tiba.

Pulang Kampung: Sedangkan untuk “pulang kampung”, orang tersebut bisa dikatakan pulang kampung apabila dia pulang menuju kampung halaman karena sudah tidak lagi bekerja di Kota.

2. Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung menurut Wikipedia

Menurut kamus Wikipedia kata “Mudik” memiliki arti yang simple yaitu seorang perantauan, kegiatan tahunan pekerja migran yang kembali menuju kampung halaman masing-masing. Sedangkan untuk kata “Pulang Kampung” Kamus Wikipedia mengartikannya dengan pekerja migran yang melakukan kegiatan kembali ke desa atau kampung halamanya.

Jika sobat lihat sekilas dari penjelasan di atas hampir terlihat sama, bias kita lihat contohnya untuk membedakan dari kedua arti kata diatas.

Wikipedia mencontohkan

Mudik: menurut Wikipedia seseorang bisa dikatakan “mudik” apabila melakukan perjalanan menuju kampung halaman yang dilakukan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Pulang Kampung: menurut Wikipedia Pulang Kampung adalah melakukan perjalanan menuju kampung halaman.

Secara spesifik perbedaan Mudik dan Pulang Kampung menurut kamus Wikipedia adalah waktu pelaksanaannya saja.

3. Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung menurut Presiden RI

Ternyata Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo juga pernah berkomentar tentang arti Mudik dan Pulang kampung. Pada waktu itu dalam acara televise yang dibawakan oleh Najwa Sihab di Mata Najwa. Dalam komentarnya itu Bapak Joko Widodo mengatakan mudik dilakukan mendekati Hari Raya sedangkan pulang kampung dilakukan jauh-jauh hari sebelum menjelang Hari Raya

Bapak Joko Widodo juga sempat mengatakan ‘Kalau bukan mudik, namanya pulang kampung’. Mengenai pekerjaan, Jika sudah tidak ada pekerjaan, banyak orang yang kembali atau pulang ke kampung halaman karena anak, istri, dan keluarganya ada di kampung , imbuhnya.

4. Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung menurut Peneliti Komunikasi

Seorang tokoh penting seperti Prof. Effendi Gazali, MPS ID. Ph.D juga mengemukakan pendapatnya terkait mudik dan pulang kampung. Effendi sependapat dengan penjelasan KBBI, yang telah dimutakhirkan pada tahun 2019 di bulan oktober disitu disebutkan tentang bedanya mudik dan pulang kampung.

5. Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung menurut Peneliti Program Vokasi Humas Universitas Indonesia

Dr.Devie Rahmawati juga mengemukakan pendapat tentang mudik dan pulang kampung. Siapakah Dr.Devie Rahmawati?. Beliau adalah seorang Peneliti Program Vokasi Humas di Universitas Indonesia. Menurut Dr.Devie Rahmawati mudik adalah tradisi para migran atau perantau yang akan kembali atau pulang ke kampung halaman masing-masing yang dilakukan setahun sekali. Biasanya mudik dilakukan seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. Sedangkan pulang kampung bisa dilakukan berkali-kali dalam setahun.

6. Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung menurut Ahli Bahasa Universitas Indonesia

Prof. Dr Rahayu Surtiati Hidayat bisa disebut sebagai guru besar Linguistik di Unifersitas Indonesia di bidang Fakultas Ilmu Budaya. Prof. Dr Rahayu Surtiati Hidayat juga sependapat dengan Bapak Presiden Indonesia Joko Widodo tentang menanggapi istilah yang berbeda arti. Dalam paparannya mengenai arti mudik dan pulang kampung merupakan dua kata yang memiliki arti yang berbeda.

Dalam KBBI pernah kita lihat tulisan v cak. Arti dari tulisan cak tersebut adalah percakapan. Prof. Dr Rahayu Surtiati mengatakan Terkadang para pembaca masih kurang cermat. Pada dasarnya mudik dan pulang kampung mempunyai arti yang berbeda, akan tetapi sering kali digunakan dalam bahasa percakapan.

7. Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (BNPB)

Berbeda dengan Agus Wibowo seorang Kepala Pusat Data dan Informasi, beliau pernah berkomentar tentang kegiatan mudik dan pulang kampung. Belau mengatakan Mudik adalah kegiatan yang dilakukan oleh migran pulang menuju kampung halaman untuk sementara waktu, jika waktunya sudah selesai maka akan kembali ke kota atau daerah domisili mereka masing-masing. Sedangkan pulang kampung diartikan kegiatan menuju kampung halaman atau desa tanpa harus kembali ke kota. Bisa dibilang akan menetap di kampung halaman.

Itulah beberapa informasi yang bisa dibuat acuan untuk membedakan antara kata “Mudik” dan “ Pulang Kampung”. Meskipun masih banyak yang pro dan kontra dari berbagai kalangan bukanlah suatu masalah. Yang terpenting untuk saat ini kita mengikuti peraturan yang dibuat oleh pemerintah untuk tidak Mudik, Pulang Kampung atau melakukan perjalanan yang menjadi larangan pemerintah hingga pandemi Covid 19 penyebarannya bisa diatasi dengan baik.

Bisa saja mudik dan pulang kampung tetap dilakukan, akan tetapi harus mengikuti peraturan yang sudah ada. Semoga permasalahan yang ditimbulkan oleh covid 19 ini bisa berakhir secepatnya, sehingga perbedaan pendapat mengenai mudik dan pulang kampung tidak ada lagi. Tetap di rumah saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.